PERCAYALAH.

Sering dalam hidupku ini, terasa kebekuan, ingin rasanya lari sejauh mungkin…
Membuang rasa jenuh, rasa duka, maupun kecewa…. sungguh aku lelah…..
Ingin kutumpahkan perasaan hati, namun sayang tak ada tambatan hati….
Sedih …. Pilu…. dan nestapa harus kutanggung sendiri.. Kadang aku lupa dengan makna hidup… Dengan susah payah aku bekerja, hanya untuk ketiga anakku…. Ya Allah, maafkan aku… Maafkan segala dosa-dosaku…. Berikanlah petunjuk-Mu….Pada siapa aku harus mengabdi… agar kutemui kasih yang abadi….Jangan sesatkan jiwaku, terangilah hidupku…… Jika Engkau memberi hamba seorang teman hidup… Dekatkanlah dia padaku… satukanlah hati kami….. karuniakanlah keiklasan diantara kami… Lapangkanlah rizki kami…. dan Luruskan Jalan kami…..Ya Allah, Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang….Hanya Pada-Mu lah aku berlindung….Amin…
  • Bunda Lia Ya Allah…Kuatkanlah hati dan semangatku saat ini … Ya Allah
    Tabahkanlah aku dalam menghadapi segala cobaan-Mu… apa bila nanti Kau kirim aku seseorang yang akan menjadi pendamping hidupku dan etiga putra – putriku ….. Jadikanlah aku isteri yang disayangi suamiku dan aku yang selalu sayang padanya melebihi kasih sayang yg dia berikan kepadaku…. Bukakanlah hatiku untuk menghayati agama-Mu
    Bimbinglah aku menjadi isteri solehah untuk suamiku kelak
    Ya Allah Tuhanku… Aku hanya ingin menjadi isteri yang dirahmati
    Isteri yang dikasihi …. Isteri yang solehah…. Isteri yang senantiasa ada dihatinya…. Amin, Ya Robbal Alamin…
  • Bunda Lia Harapan… kerinduan… entah… sampai kapankah…. mampukah aku… dapatkah aku menerima cinta… keraguan… mengusik setiap detak nadiku…. Lalu kutanamkan di jiwa…. dalam…. dalam… dalam lubuk hati
    Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang tinggi…. bersama awan…..Tapi Ya Rabbi… kilasan lain.. segera mendera.. aku juga tersadarkan…. Ada masa-masa yang penuh gejolak dan kegelisahan kembali menghadang ….. selewat.. masa penuh madu.. sebelumnya….. Saat itu… aku kembali mengambang..
    Melayang layang terbawa keraguan… dan… Harapan akan kemilau dunia…Detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan menjelang tahun…
    Ku berada dalam ketak pastian…Hingga.. sebuah teguran.. menerpaku…
    Membuatku tersadar akan kelalaian… Aku kembali mencoba merangkak.. menggapai- gapai muka bumi…. Mencoba tegakkan jiwa ini.. kembali menghadap MU..
  • Bunda Lia Ketika Allah menganugrahkan cinta atas diriku ini, gelisahlah rasa hati ini…Tak ada satupun pengetahuan yang bisa memahaminya cinta….
    Cinta mengaliri setiap inci kesadaran hingga tiada tersadar telah mabuk kudibuatnya……kini aku merasa resah karena cinta itu bagiku kegelisahan…Awal dimana pemikiran menjadi buta dan bimbang….
    Merasuk kedalam hati dan melemahkan setiap kekuatan yang dimiliki,
    Cinta itu telah menghapus semua pengetahuan apapun…. lemah… resah …karena rasa kangen… entahlah… mungkinkah aku akan kehadiran Cinta kembali…??? mungkinkah…???? accchhhh…
    Tetapi cinta…Memulihkan kembali pengetahuan dan rasa ingin tahu semakin menjadi-jadi, Mengoyak pemikiran menjadi berlaksa-laksa tanya jawab yang tak pasti,Tubuh bak di berangus oleh alirannya,
    Kekuatan yang lunglai kembali penuh daya…. tapi mungkinkah Tuhan akan menganugrahkan cinta lagi dalam hidupku… yang mana telah beku…. dan kaku untuk percaya… tuluskah cinta yg akan datang…. apa bila tulus tentu dia akan mengimbangi langkah-langkahku untuk sesama… dan dia mestinya ada kesamaan denganku… Tuhan jangan bikin hambamu resah….

    Tidak ada yang bisa menyalahkan siapapun untuk urusan cinta…Ketika mencinta dan mengungkapkannya mungkin berbeda,tapi itu lah kekuatannya..Seseorang yang minim pengetahuan akan kosakata dalam mengungkapkan perasaan,tidak berarti dianggap bukan cinta.Lihatlah di dunia nyata sehari-hari kita… Berapa banyak bukti yang akan diminta Sang Kekasih untuk membuktikan pernyataan cinta kita?..Berapa banyak prilaku yg musti kita lakukan,terlepas dari kesukaan kita atau tidak..terlepas dari kita mau atau tidak,terlepas itu dari kebiasaan kita melakukan sesuatu atau tidak biasa, Karena cinta lah kita akan memilih untuk melakukannya atau tidak…..Karena cinta dan untuk meraih keinginan kita darinya lah kita pun harus melakukannya..Hargailah setiap keputusan Sang Kekasih…

    Terlepas dari keinginanmu sendiri,bila memang kau benar-benar mencinta..
    Maka cinta akan membuatmu rela..ridlo terhadap keputusannya tentangmu….. Jika justru kita tak rela atau malah memaksakan kehendakmu…… Percayalah..cinta hanyalah dalil ego mu untuk memuaskan keinginanmu sendiri…..Sebab,kau tahu cinta mencintai dan dicintai itu tidak bisa dipaksakan….Meski kau pujangga atau tidak,
    Melalui cinta,akan mengajarkan banyak ilmu untuk mengungkapkannya..
    Maka jika benar kau mencinta,kau akan ridlo dg keputusannya..
    Tetapi jika kau memaksakan diri dg berbagai cara agar dia mengikutimu untuk pengakuan cintamu,percayalah..itu hanya keinginan/ego mu yg tak terpenuhi,tak terpuaskan sebelum memiliki nya… Jikalau benar kau ingin dia bahagia… maka belajarlah membahagiakannya dengan atau tanpa mu bersamanya…..
  • Bunda Lia Bila saat-saat bersama itu terkenang….Dan bila kerinduan itu membangkitkan jiwa mengenang….. Maka..Kerinduan itu tak ubahnya seperti Sang Surya…..Yang kemilau melembayung di kaki langit
    Memberikan keindahan tersendiri dengan warnanya
    Cerah keemasan membangkitkan rasa bahagia dan ta’jubnya sebuah perasaan…….Seperti kehadiran dirimu,bagiku… Sekejap berjanji,sekejap telah berlalu pergi….. Sekedar mengucap kata “saling percaya” lalu segera sirna….. Mungkin inilah yang disebut sebagai kehadiran Sang Malam… Kegelapan yang menjadi rasa takut sebuah perasaan……Untuk sebuah kehadiran dan kebersamaan
    Untuk sebuah perhatian dan sebentuk curahan kasih sayang….

    Memaafkan itu indah
    Memaafkan itu Sedekah
    Memaafkan itu mengundang Maghfirah-Nya
    Memaafkan itu mengundang Rahmah-Nya

    Memaafkan itu nikmat
    Memaafkan itu lezat
    Memaafkan itu melapangkan perasaan
    Memaafkan itu melapangkan kesusahan

    Memaafkan itu membuka pintu-pintu cinta
    Memaafkan itu membuka pintu-pintu dunia
    Memaafkan itu membuka pintu-pintu bahagia
    Memaafkan itu membuka pintu-pintu surga

    Memaafkan itu melepaskan masalah
    Memaafkan itu melepaskan rasa resah
    Memaafkan itu melepaskan rasa serba salah
    Memaafkan itu melepaskan lelah

    Memaafkan itu melancarkan pernapasan
    Memaafkan itu melancarkan hubungan
    Memaafkan itu menambah ketampanan
    Memaafkan itu menambah kejelitaan

    Memaafkan itu mengikhlaskan
    Memaafkan itu menyehatkan
    Memaafkan itu mendewasakan
    Memaafkan itu mencerdaskan

    Memaafkan itu membersihkan diri
    Memaafkan itu mengundang rejeki
    Memaafkan itu menenangkan hati
    Memaafkan itu mengundang ridho Ilahi…

  • Bunda Lia Sebab hati ini pedulikan hatimu… Jika Tidak,mungkin tak ada hati dariku tuk membuatmu tersakiti dan kecewa.Sebab hati ini peduli akan hatimu…Maka hatiku tiada bisa buatmu tersakiti karna ku
    Sebab hatiku melihat hatimu… Coba kufahami hatiku sendiri dengan melihatmu….. Melihat cinta dan bahagia mu, Ku terima ini sedemikian rela. Sebab ada hati atas hatiku pada hatimu… Biar terbelah siksa perih luka sepi nan perih…. Apalah harga mencintaiku ini… Bila dibandingkan dengan tujuan cinta, Merasakan cinta hingga mencintai, Dan tersadar akan hakikat tujuan mencinta itu sendiri?..
  • Bunda Lia Aku melihat hatimu dari kata-katamu sendiri…
    Betapa kepandaian hanya tabir kesepian hatimu sendiri,
    Syair-syair tak ubahnya keniskalaan dan dilema hatimu dalam memilih,
    Apakah terlalu banyak hati yang kau pertimbangkan dengan dalih mencari kebahagiaan?.. Apakah dengan semua pertimbangan fikiran itu adalah jawaban kebenaran hatimu?… Semua itu hanya kan membuatmu tetap bimbang… Tak ada keberanian memilih dan menempuh kehidupan dengan semua konsekwensinya,

    Lantas bagaimana bisa kau menemukan kebenaran dari bahagia mu yang kau maksudkan?..

    Aku pernah memperlihatkan padamu,kemarahanku…berharap kau bisa melihat api dalam diriku dan belajar menggunakannya dg bijak.Aku juga pernah menampakkan padamu,sikap dinginku…Berharap kau bisa melihat bahwa aku juga bisa membeku sama sepertimu,mudah-mudahan saja itu memperdalam pemahamanmu sendiri tentang kita.Apakah suatu kesalahan jika pada saatnya nanti,saat yg tidak pernah kita duga kan terjadi hal yang tiada terfikirkan oleh kita selama ini?…Kecintaan kita ini menyedihkan bukan?!..Kadang kita siap menerima mimpi sebagai akhir kebahagiaan,sampai kita melupakan betapa semuanya terkadang berjalan sebaliknya?..Kadang kita siap berkorban melebihi apa yang pernah dilakukan,tetapi kadang kita pun tak siap menerima realita terburuknya dari sebuah harapan indah..Bukankah terkadang airmata bisa menetes tanpa ada luka yang perih?..Bukankah terkadang hujan turun manakala siang hari dan terik Sang Surya terang menghujam?..Airmata tidak akan pernah habis meski hendak kita hentikan,mungkin tetesan yang di pelupuk mata telah mengering.tetapi sungguhkah mengering airmata itu?..Ia akan tetap tumbuh,mengalir dan terus mengalir..Maka mengalirlah,sebab itu tak terbantahkan…

    Tiap tetes rasa hati yang mengaliri pesisir sepi,menyinggahi titian jelaga memerih seperti langgam harmoni hati sunyi..Tenang ku tenang langlangi alam raya,di kegelapan telah ku pasungkan nyala cahaya mata menembus tirai,menyemati dan meresapi tiap dawai alam yang mengalun menjadi rangkaian pesta malam..Hati ku tak gundah,tapi hanyut melara…Tak menangis meskipun sedikit merintih.Bukan tuk ku sakiti sendiri hati ini,jiwa lah berulah menyusuri jejak kasih hati sampai disini..yach..disini..di hati yang pernah tertapaki dan menapaki alur rindu berkalang cemburu,alur benci berdilema tak ingin ditinggal pergi..Dari hati…Untuk hati.. ..
  • Kau seperti tak melihat ada hati yang lain yang juga sama terlukanya..

    Jika sepi pun menyapa…… Ruang pun kau penuhi,
    Seperti selalu tersenyum manis….. Mendamaikan..
    Aku tak perlu mencarimu…Tak ku pertanyakan lagi ini dan itu darimu,
    Sebab aku sangat-sangat yakin,…Kau memperhatikanku tanpa ini dan itu…..Tenang…..Tentram..Sempat me-nafi-kan segenap gejolak.


  • INTINYA……
    Karena aku bukanlah akar
    yang mampu menopang pohon
    Karena aku bukanlah pondasi
    yang bisa menyanggah tiang
    Karena aku bukanlah tiang
    yang pantas mendukung atas
    Karena aku bukanlah landasan
    yang dapat menjemput kapalmu mendarat
    Karena aku bukanlah air
    yang menyirnakan dahaga
    Karena aku bukanlah angin
    di mana gerahmu dapat kuusir

    Atau apalagi,
    Karena aku bukanlah hujan
    yang melindungimu dari kobaran api

    Aku
    hanyalah debu
    yang tak berarti di hamparan taman
    Aku
    hanya setitik air
    dari luasnya samudera pengetahuan
    yang engkau punya

    Namun, di hatiku…..
    Aku mempunyai cinta
    Cintaku kepadamu membangkitkan
    semangatku
    Engkau bagaikan buku
    Yang tak pernah tamat aku baca
    Setiap saat waktuku
    Selalu aku melihat
    dan
    memandangimu…..
    mendengar
    dan
    menghayati kata-katamu…..

    Begitu terpendamnya rindu ku dalam hati…
    Begitu tak lagi ku peduli segenap resah dan hirisannya,
    Sebegitu dalamnya hingga tiada mampu menolak,
    ..”Tidakkah ini membuat dirinya tahu dan peduli?”..
    Di setiap pertentangan selalu ku nanti..
    Di setiap senja pula hampir selalu ku tunggu..
    Bahkan saat malam telah melayarkan ke kelamannya…
    Menunggumu datang dengan segenap harap dan cita cinta indah
    Bersama meraih bahagia dengan saling jujur juga percaya
    Saling memberi pun menerima dalam realita mencintai dan dicinta
    ..”Aku selalu memimpikan hal itu untuk kita berdua”..
    ..”Terimakasih”…
    Aku selalu menyimpan rasa ini untukmu,
    Menunggu kehadiranmu meski tahun telah berganti,
    Meski mereka mengira ku telah melupakanmu,
    ..”Tidak..tidak..”..
    ..”Aku masih mencintaimu..”…
    Sampai aku tak tahu berapa lama lagi ini ku pertahankan.
    ..”Aku mencintaimu..”…
    Dengan atau tanpamu di sisiku..

  • Bunda Lia Mereka yang dapat memberi tanpa mengingat, dan menerima tanpa melupakan akan diberkati…..
  • Bunda Lia Ya Allah… Ya Rabbiii
    Dengan segala apa yang baru bisa kucapai.. ijinkan airmata ini mengalir… memohon kasih-MU.. memohon tatapanMU.. memohon uluran tanganMU.. memberiku kesempatan untuk tetap berdiri dan tertatih-tatih.. berusaha untuk menjadi makin baik dan bermakna dihadapan-MU dari hari ke hari…Ijinkan..Ya Allah… diakhir perjalanan hidupku nanti.. aku dapat menghadapMu dengan tanpa rasa malu.. tanpa rasa hina.. tanpa rasa tak berarti.. Ijinkan Ya Allah.. kerinduan.. akan diriMU.. yang akan membawaku melewati gerbang perpisahan dengan dunia….. Sedemikian penuh dan mendalamnya rasa itu.. sehingga… hanya kebahagiaan membuncah yang akan mengiringi langkahku menghadap-MU…. Amin.

Posted on Juni 13, 2013, in Syair Kehidupan. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar